Budidaya Maggot, Modal Sampah Jadi Jutaan Rupiah

Jakarta,GPriority.co.m-Maggot atau lebih dikenal dengan belatung pada saat ini tengah digemari oleh para peternak, karena mampu menghasilkan jutaan rupiah.

Untuk mulai budidaya maggot, tentunya harus memiliki indukan lalat BSF terlebih dahulu, karena maggot berasal dari Black Soldier Flies atau dibahasa indonesiakan lalat hiitam. Anda bisa membeli telur BSF dengan harga pasaran antara Rp 5.000-8.000 per gram. Saat ini sudah banyak tersedia pelaku usaha BSF yang menjual telurnya secara daring (online).

Telur BSF ini kemudian ditetaskan pada media hatchery dengan pemberian media pakan yang sifatnya lembut dan mudah ditembus oleh maggot kecil, seperti buah-buahan, ampas tahu, atau ampas kelapa. Adapun formulanya 3 gram telur kurang lebih 5 kg pakan basah per wadah. Pakan hanya diberikan sekali saja tanpa penambahan pakan, kecuali untuk daerah panas harus memberi air tambahan setelah beberapa hari apabila pakan mulai mengering.

Pada fase ini, lalat jenis lain, terutama lalat rumah dan lalat hijau, akan berusaha untuk bertelur dan merebut makanan maggot BSF. Perkembangan maggot lalat hijau dan lalat rumah lebih cepat dari BSF, sehingga harus diberi perlindungan agar media pakan hatchery tidak dipenuhi oleh lalat lain.

Paling penting adalah telur tidak boleh diletakkan langsung di atas media organik karena kelembaban media bisa membuat telur rusak dan mati. Untuk itu diperlukan penampang untuk telur yang terbuat dari bahan kawat dan kasa nyamuk atau kain atau kain lain dengan pori-pori lain dengan pori-pori ukuran.

Anakan maggot akan hidup dalam wadah hatchery selama 5 s/d 7 hari, dihitung setelah telur menetas. Setelah ukuran mencapai ukuran 3-4cm, maka maggot sudah siap untuk dipindah ke dalam reactor/biopon.

Reaktor, atau biopond, adalah tempat larva maggot akan menghabiskan sampah organik. Dalam mengolah sampah organik sejenis rumah tangga, harus disadari bahwa sampah organik tersebut mengandung 70-80% air, sehingga pengolahan sampah harus mempertimbangkan teknik manajemen air jemen air dalam reactor.

Biopon bisa berupa lantai yang memiliki sistem drainase dengan mengalirkan cairan yang dihasilkan oleh maggot ke lokasi yang lain untuk dimanfaatkan cairannya. Aktivitas dalam reaktor hanya memberi media pakan kepada maggot setiap hari. Maggot tidak menyukai cahaya, sehingga harus diberi tutup tambahan apabila reaktor terlalu terang.

Maggot juga sensitif terhadap suhu terutama jika lebih dingin dari 24 derajat celcius, sehingga kemampuan maggot untuk makan akan berkurang, dan apabila lebih panas dari 34 derajat celcius, maggot akan terus berjalan berusaha mencari tempat yang lebih sejuk.

Sampah diharuskan tidak terlalu hancur dan lunak seperti bubur untuk diberikan kepada maggot, karena akan menyulitkan maggot untuk bergerak dan bernafas dalam media. Kesalahan ini cukup umum di kalangan peternak maggot dalam memberikan pakan yang terlalu halus.

Maggot Dipanen Saat Berusia 15-20 Hari
Terdapat dua cara untuk panen, dibedakan dari umur maggotnya, yaitu panen saat maggot atau saat prepupa. Panen prepupa akan terjadi otomatis, dan saat ini pasar yang sudah terbentuk sekarang adalah pasar maggot kering, sehingga harus dipanen saat maggot umur 15-20 hari.

Maggot dapat dipanen menggunakan cangkul, dan diletakkan dalam keranjang industri untuk dibawa ke mesin ayak. Walaupun maggot terliha rapuh, tetapi dia kuat dimasukkan dalam mesin ayak dan tidak akan mati dalam proses pengayakan ini.

Untuk pengiriman maggot jarak dekat, dengan lama perjalanan 2-3 jam, maggot dapat di kemas dalam karung yang terbuat dari jaring. Jaring dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm dapat memuat maggot hidup lebih dari 40 kg.

Pengiriman dengan jumlah besar, dan waktu tempuh perjalanan lebih dari 3 jam tidak disarankan untuk maggot hidup. Untuk jarak jauh di jauh disarankan maggot dikeringkan atau dibekukan terlebih dahulu.(Hs.Foto.dok.Pribadi)