Tidore,GPriority.com- Bakal Calon Wali Kota Tidore Kepulauan Syamsul Rizal Hasdy dalam sebuah diskusi ringan dengan kaum muda Tidore di Jakarta mengingatkan betapa pentingnya pelestarian Seni dan Budaya yang merupakan tanggung jawab bersama kedepan jika dirinya terpilih menjadi Wali Kota Tidore Kepulauan periode 2024 – 2028.
Syamsul kepada media ini mengatakan, kebudayaan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Negara saja saat ini memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dan menjadikan Kebudayaan sebagai investasi untuk membangun masa depan Bangsa. Keberagaman Kebudayaan daerah merupakan kekayaan dan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah dinamika perkembangan dunia.
” Tidore secara historis sampai saat ini, saya mengingatkan pemerintah daerah agar tidak bisa mengabaikan begitu saja karena sejarah dan beradaban Tidore yang sarat dengan Nilai baik itu Nilai Nilai Sejarah, Nilai Sosial, Nilai Keagamaan bahkan tradisi orang tua tua itu semua harus dikembalikan dan dibangkitkan sebagai pondasi nilai dalam pembangunan daerah. Sebab Nilai Budaya sejatinya adalah sebuah identitas diri maupun negeri kita baik secara filosofis maupun factual kehidupan sosial bermasyarakat,” kata Syamsul yang juga Mantan Ketum DPP KNPI ini.
Selanjutnya Syamsul Rizal juga memberikan pandangan singkat secara Nasional bahwa membangun kembali dan melestarikan budaya lokal di Kota Tidore Kepulauan yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga serta membangun budaya lokal diantaranya adalah mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan, mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain,”terangnya.
Syamaul menambahkan, upaya membangun dan melestarikan budaya tidak cukup hanya dilakukan melalui berbagai pertunjukkan secara regular. Hal utama yang juga harus dilakukan adalah pemberian apresiasi dan pemahaman tentang filosofi serta nilai dari keberadaan objek budaya, warisan dan tradisi yang tumbuh dimasyarakat secara turun temurun khususnya kepada generasi muda Kota Tidore.
Disamping itu kebudayaan juga harus mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui pengembangan produk kebudayan secara kreatif seperti seni pertunjukan, kulineri, fashion show, film dan kegiatan ekonomi kreatif lainnya.
“Hal ini penting dilakukan, agar masyarakat, khususnya generasi muda termotivasi dan memiliki pemahaman yang baik dan terlibat aktif dalam melakukan proses internalisasi nilai-nilai budaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Syamsul Rizal
Syamsul juga memberikan sebuah pandangan umum bahwa sejarah, kebudayaan dan peradaban sama-sama merupakan tingkah laku suatu masyarakat dengan lingkungannya. Ditinjau dari segi unsur suatu kebudayaan dan peradaban baik kebudayaan maupun peradaban mempunyai unsur yang sama, yaitu sistem kepercayaan, sistem kemasyarakatan, bahasa, seni, sistem mata pencaharian dan interaksi sosialnya memiliki kesamaan.
“Ditinjau dari segi Waktu terjadinya, Budaya dan peradaban sama-sama merupakan nilai sosial, norma, ilmu pengetahuan serta unsur-unsur keseluruhan struktur sosial, kesenian, kepercayaan, hukum dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat individu dalam kelompok masyarakat itu sendiri,” tegasnya.(RB.Foto.RB)