Jakarta, GPriority.com – Produk kopi asli asal Aceh Bawadi Coffee hadir di Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022. Bawadi Coffe merupakan produk kopi lokal asal Gayo, Aceh yang berhasil tembus pasar internasional seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Eropa, dan Amerika.
Teuku Dahrul Bawadi yang merupakan CEO sekaligus founder Bawadi Coffee mengatakan bahwa pada festival kali ini Bawadi Coffee menyajikan beberapa proses Arabika Gayo.
“Ada speciality, ada yang honey, dan juga ada yang peaberry dan longberry,” kata Bawadi yang diwawancarai oleh tim GPriority, Jumat (24/6/2022).
Kopi Arabika Gayo ternyata menjadi salah satu kopi terbaik di dunia. Hal ini menjadi keunggulan yang dapat dibanggakan Bawadi Coffee. Selain itu, ada beberapa keunggulan lainnya yang dimiliki seperti memiliki cita rasa yang khas, aroma kopi yang luar biasa tidak dimiliki oleh kopi lain (hanya dimiliki oleh Bawadi Coffee), serta memiliki berbagai sertifikasi seperti sertifikasi organik SNI, halal, BPOM, dan lainnya.
Berbagai varian rasa kopi yang diciptakan oleh Bawadi ini merujuk pada selera masyarakat terhadap kopi yang terus berubah dan berkembang. Hal ini juga termasuk pada upaya untuk menambah nilai keunikan dari Bawadi Coffee itu sendiri.
Harga yang dimiliki Bawadi Coffee tergantung pada jenis produk yang ditawarkan. Untuk biji kopinya dibandrol dengan harga Rp 95.000 – Rp 750.000/kilogram. Harga Rp 750.000 menjadi harga termahal yang ditetapkan untuk produk biji kopi yaitu biji kopi luwak Bawadi. Alasannya karena produk tersebut termasuk pada produk spesial. Lalu untuk produk yang sudah menjadi bubuk kopi dibandrol dengan harga Rp 80.000 – Rp 1.500.000.
“Ya, tergantung dari merek, tergantung dari cara prosesnya lagi,” tukas Bawadi.
Meski Kopi Arabika Gayo sudah tembus pasar internasional seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Eropa, dan Amereka, sang CEO mengaku masih berkeinginan untuk mempromosikan produknya hingga pasar negara-negara lain.
“Sekarang memang kita lagi kejar ekspor, bulan depan kita mau ke Korea juga, kita ke Rusia lagi, baru ke Dubai,” jelasnya.
Sayangnya, upaya Bawadi yang terus mempromosikan usahanya ke kancah internasional tidak mendapatkan dukungan secara finansial oleh pemerintah daerah Aceh khususnya Kabupaten Gayo. Ia mengaku selama ini selalu menggunakan biaya pribadi untuk promosi ke berbagai negara.
“Padahal disini sangat disayangkan ya, saya membawa nama daerah tetapi saya tidak disupport oleh pemerintah. Jadi saya mau tidak mau harus jalan sendiri,” kata CEO Bawadi Coffee.
“Saya juga sering berdiskusi dengan dinas-dinas. Pas saya bilang ingin pergi ke daerah negara tujuan cuma ucapan selamat doang,” sambungnya.
Oleh sebab itu, Bawadi sendiri memiliki harapan yang ditujukan oleh pemerintah terkait dukungan yang seharusnya diberikan pemerintah untuk para pengusaha di Indonesia.
“Ya harapannya ya, kalau pemerintah ingin memajukan mengangkat dunia usaha, ya harus fokus. Dunia usaha ini jangan cuma di mulut doang, tetapi bener-bener kalau ada pengusaha yang ingin promosi didukung dari belakang,” kata Bawadi yang menyampaikan harapannya.
“Bukan cuma dibilang terimakasih aja, tetapi didukung dari segi materi atau finansial atau apalah yang mungkin, untuk mengangkat kopi Aceh ini lebih maju lagi,” sambung Bawadi.
Diketahui bahwa Festival Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022 diadakan pada 24 – 27 Juni 2022 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Acara ini diselenggarakan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Bidang Perekonomian yang bekerja sama dengan Dewan Kopi Indonesia (DEKOPI), Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), dan Gabungan Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (GAEKI). (Gs.Foto.Hs)