Batu Putih Balocci Resmi Jadi Objek Wisata Baru Desa Wisata Tompo Bulu

Jakarta, GPriority.com – Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL) meresmikan objek wisata Batu Putih Balocci saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Tompo Bulu Kecamatan Balocci, Sulawesi Selatan.

Selain meresmikan objek wisata Batu Putih yang terletak di kaki gunung Bulu Saraung, MYL membagikan bantuan sejumlah bantuan untuk warga. Bantuan berupa mesin jahit, buku untuk majelis taklim dan cat pagar.

Nantinya, wisatawan yang berkunjung ke Desa Tompo Bulu membutuhkan tempat istrahat dan tempat makan, Oleh karena itu masyarakat harus melihat potensi tersebut agar bisa dikelola dengan baik.

Untuk memajukan pariwisata Desa Tompo Bulu, Pemkab Pangkep melalui dinas pariwisata dan kebudayaan memberikan pelatihan kepada pemerhati wisata, agar tercipta wisata berkelanjutan dan keterkaitan.

“Kita juga berfikir, setelah dari Tompo Bulu mereka mau kemana? Bukan hanya satu tempat wisata saja tapi semua tempat wisata bisa dijelajahi oleh mereka yang berkunjung. Dan secara tidak langsung, bisa meningkatkan perekonomian. Kalau perekonomian naik, kesejahteraan masyarakat juga meningkat. Olehnya itu, program ini bukan hanya didukung oleh pemerintah tapi juga masyarakat,”jelasnya.

Kepala balai latihan kerja (BLK) Pangkep, Syahruddin menjelaskan, pelatihan menjahit akan berlangsung selama sebulan yang diikuti oleh 16 orang peserta. Selama sebulan, peserta akan diajarkan penggunaan alat, membuat pola hingga proses menjahit.

“Sehingga dalam sebulan, peserta sudah bisa memakai hasil dari pelatihan yang diikuti. Tergantung hasil pelatihannya pakain apa. Harapannya, setelah pelatihan ini masyarakat bisa menghasilkan. Memproduksi dan membantu perekonomian keluarga,”jelasnya.

Desa Tompo Bulu merupakan desa wisata di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan yang menyimpan sejumlah potensi wisata. Menurut Kepala Desa Tompo Bulu Abdul Kadir, potensi wisata di Desa Tompo Bulu bukan hanya Batu Putih, tapi ada juga air terjun Tombolo, Gunung Bulu Tanah dan sejumlah flora dan fauna endemik.

Selain itu, Desa Wisata Tompo Bulu juga terkenal memiliki makanan khas  seperti lemang, kue kambing, beppa Letto, roko’roko, dan Balla. Tedapat juga tradisi calon mempelai pengantin diwajibkan menanam pohon sebanyak 10 pohon per pasangan calon, tradisi mappalili atau turun sawah dan tradisi mappadendang (pesta panen).

Oleh karena itu, melalui dukungan Pemkab Pangkep diharapkan Desa Wisata Tompo Bulu bisa menjadi desa wisata lokal dan mancanegara. Bantuan yang dibutuhkan saat ini diantaranya adalah perbaikan jalan untuk akses menuju Desa Tompo Bulu agar lebih aman dan nyaman. (Vn)