Jakarta, GPriority.com – Staff Ahli PPN Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur, Velix Vernando Wanggai mengungkapkan kemungkinan pemekaran wilayah adat Bomberay menjadi provinsi baru Papua. Hal ini disampaikannya dalam rapat audiensi percepatan pembangunan sektor unggulan wilayah adat Bomberay, Provinsi Papua Barat, pada (29/7/2021).
“Jika tadi ada pertanyaan terakhir apakah Bomberay raya ini bisa diwujudkan sebagai daerah otonomi baru. Tentu kami menjawab itu ada suatu keniscayaan, sesuatu yang bisa.” Ujar Staff Ahli PPN/ Bappenas Velix Wanggai.
Staff Ahli Velix mengungkapkan pembentukan wilayah adat Bomberay sebagai DOB bertumpu pada tiga aspek, yakni Kerangka Hukum Pasal 76A ayat 1- 5, apek teknokratik RPJNM 2020-2024 yang memasukkan pembangunan Provinsi Papua sebagai prioritas, dan aspek kawasan perubahan ekonomi Bomberay serta kedekatan spasial kultural.
Diketahui, 4 kabupaten di wilayah adat Bomberay, Papua Barat yang terdiri dari Kabupaten Fakfak, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Kaimana, dan Kabupaten Teluk Bintuni, memang telah lama mendesak dilakukan pemekaran provinsi Bomberay Raya untuk mengatasi kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya di wilayah mereka.
Adapun audiensi yang mempertemukan wakil Pemda dan tokoh masyarakat Bomberay Raya dengan Bappenas ini, diisi pemaparan arah pengembangan wilayah Bomberay Raya serta pemaparan potensi daerah, dan rencana program empat kabupaten di wilayah adat Bomberay oleh masing-masing perwakilan kabupaten.
Selain itu, sejumlah ahli seperti Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan ITB, perwakilan internal Bappenas, Direktoran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ketua Dewan Adat, dan sejumlah ahli lainnya turut memberikan pandangan strategis terkait perencanaan DOB Bomberay.
Audiensi dan sharing session yang berlangsung di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat itu ditutup dengan penyerahan dokumen pengusulan DOB Bomberay Raya oleh Raja Muda Atiati, Inya Bay, SE., MM. kepada perwakilan Bappenas, Staf Ahli Menteri Velix Wanggai. (Vn)
