Apa Itu Afasia? Gangguan Komunikasi hingga Sulit Memahami Bahasa Seseorang

Jakarta,GPriority.com – Afais atau afasia merupakan gangguan komunikasi yang disebabkan oleh kerusakan otak. Orang dengan gangguan ini akan mengalami gangguan berpikir seperti kesulitan berbicara, membaca, menulis dan memahami bahasa.

Gangguan afasia bisa terjadi secara tiba-tiba setelah seseorang mengalami stroke atau cedera kepala. Namun, gangguan ini juga bisa terjadi secara bertahap akibat tumor otak atau demensia.

Afasia memiliki tingkatan dari yang ringan hingga yang terparah seperti tidak bisa berkomunikasi sama sekali. Namun, penderita afasia kebanyakan akan kesulitan dalam menemukan kata yang tepat dan menyusunnya menjadi kalimat yang utuh.

Gangguan afasia cenderung akan dialami oleh orang yang lebih tua, namun juga bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia.

Penyebab
Penyebab gangguan afasia adalah kerusakan otak akibat stroke, penyumbatan, atau pecahnya pembuluh darah di otak. Selain itu, kerusakan otak akibat cedera kepala yang parah, tumor, infeksi, atau proses degeneratif juga bisa menyebabkan afasia.

Penyakit seperti demensia juga bisa menyebabkan menurunnya fungsi sel-sel otak, sehingga mengakibatkan afasia. Pada kondisi ini, gangguan tersebut biasanya berkembang secara bertahap.

Gejala
Berikut ini beberapa gejala gangguan afasia yang mungkin terjadi terhadap semua orang, tak terkecuali orang tua:
-Berbicara dengan kalimat pendek/tidak lengkap atau yang sulit dimengerti.
-Mengubah satu kata dengan yang lain atau satu suara dengan yang lain.
-Mengucapkan kata-kata yang tidak bisa dikenali.
-Tidak mengerti ucapan orang lain.
-Menulis kalimat yang tidak bisa dimengerti atau tidak masuk akal.

Cara mengobati
Gangguan afasia bisa diobati atau perbaiki dengan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berbahasa. Para ahli menyarankan orang dengan gejala afasia ringan dapat mengembangkan metode komunikasi yang diperlukan.

Namun jika gangguan afasia berada pada tingkat yang parah, para ahli menyarankan beberapa perawatan dan pengobatan diantaranya:

  1. Terapi
    Terapi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dasar berkomunikasi dengan menanamkan bahasa. Penderita akan diminta untuk mengasah keterampilan bahasa yang hilang dan menemukan metode komunikasi lain.
  2. Obat-obatan
    Beberapa jenis obat tertentu juga bisa diberikan dokter untuk mengobati afasia. Obat-obatan yang biasanya diberikan adalah obat yang bekerja untuk meningkatkan aliran darah ke otak atau meningkatkan kemampuan pemulihan otak. (Hn.)