Jakarta,GPriority.com-Hari Otonomi Daerah di Indonesia diperingati setiap tanggal 25 April. Sehingga definisi otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya yang dilakukan oleh suatu daerah.
Guna memperingati hari jadinya yang ke-26, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar talkshow dengan menghadirkan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi sebagai narasumber.
Talkshow bertajuk “Dengan Semangat Otonomi Daerah Kita Wujudkan ASN yang Proaktif dan Berakhlak dengan Membangun Sinergi Pusat dan Daerah Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Emas 2045” ini digelar di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (21 April 2022).
Gubernur hadir langsung di Kantor Kemendagri bersama Direktur Jenderal Otonomi Daerah Akmal Malik. Saat memberikan paparan,Gubernur Ali Mazi mengatakan bahwa kalau kita melihat pembangunan Otononomi daerah bisa dilihat dari ASN-nya. Karena maju tidaknya daerah ditunjang oleh ASN.
Ali Mazi dalam kesempatan tersebut juga mengatakan bahwa UU yang ada di republik Indonesia sudah cukup baik tinggal bagaimana menjalankan.” Oleh karena itu ASN harus memiliki kejujuran. Sehingga dalam menjalankan tugas negara dia fokus, ” jelas Ali Mazi.
Ali Mazi pun mencontohkan daerahnya Sulawesi Tenggara (Sultra), menurut Ali Mazi Sultra memiliki tambang,emas dan lain sebagainya. Untuk itulah di dalam pengelolaannya harus melibatkan ASN sehingga program yang dijalankan bisa berjalan dengan baik.
” Selain yang disebutkan di atas kita juga punya program strategis seperti pariwisata, rumah sakit jantung, infrastruktur jalan dan juga menseleksi calon pelaksana tugas. Untuk itulah saat melakukan koordinasi saya selalu meminta agar ada kejujuran dan berakhlak dari ASN. Karena dua elemen itulah yang akan membuat program yang disusun kepala daerah menjadi berjalan,” jelasnya.
Ali Mazi juga mengatakan bahwa ASN juga harus proaktif. Dengan demikian program yang sudah ditetapkan bisa berjalan dengan maksimal.
Terkait dengan adanya masyarakat yang menjadi ASN dikarenakan kedekatannya dengan pejabat, Ali Mazi mengatakan, bahwa itulah yang menjadi masalah karena ketika dia bersebrangan dengan kepala daerah maka akan melakukan perambatan program yang sudah disusun.
” Jika ada yang seperti itu di daerah saya, maka akan dipanggil dan mengatakan bahwa saya menjadi gubernur bukan warisan, melainkan harus berdarah-darah untuk menyakinkan kepada masyarakat bahwa setelah menjadi Gubernur maka saya akan menjalankan visi dan misi. Oleh karena itu saya meminta kepada dia agar mendukung dan memahami peranan ASN,” tukasnya.
Ali Mazi dalam kesempatan tersebut juga mengatakan bahwa jika melihat visi dan misi Presiden Jokowi sampai dengan tahun 2045 tentang Indonesia Emas. Artinya beliau sudah merumuskan bahwa di tahun tersebut Indonesia bisa menjadi negara maju dan kaya. ” Dan mengapa Indonesia dikatakan sebagai negara maju dan kaya? Bukti nyata sebelum Indonesia Merdeka, negara negara raksasa seperti Belanda, Portugal,Jepang dan Inggris masuk untuk menguasainya. Nah sejarah inilah yang menjadi saksi bahwa Indonesia negara bagus dan kaya sehingga menjadi rebutan negara tersebut,” kata Ali Mazi.
Ali Mazi juga mengajak agar masyarakat Indonesia bisa menjadi tuan rumah dinegaranya sendiri bukan hanya menjadi penonton dan pendengar. Caranya dengan melaksanakan UU tentang Otonomi Daerah. Di UU tersebut banyak diatur mengenai daerah otonomi, sehingga kepala daerah bisa mengelola daerahnya sendiri dengan benar.” Jika dikelola dengan benar maka hutang Indonesia bisa terbayar dan peningkatan ekonomi sert kesejahteraan masyarakat bisa tercapai,” tutupnya.(Hs.Foto.Hs)