Jakarta, Gpriority.com-Beberapa waktu yang lalu Pemerintah Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada pejuang telekomunikasi atas jasa dalam upaya pemerataan infrastruktur digital di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam sambutannya menyatakan, penghargaan atas jasa itu agar senantiasa menjadi teladan dan bagian sejarah dalam membangun infrastruktur digital di Indonesia.
“Pemerintah memberikan penghargaan bagi pejuang telekomunikasi. Penghargaan tersebut diberikan agar jasa dan pengorbanan mereka dalam mengembangkan konektivitas digital hingga ke pelosok tanah air, selalu tetap dapat diingat dan menjadi teladan bagi kita semua. Dan selalu ingat kontribusi mereka tidak hanya dalam pemerataan jaringan telekomunikasi tapi juga andil besar besar mereka dalam pembangunan negeri kita,” ungkapnya.
Menkominfo mengakui perjuangan itu akan memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat, terutama ekosistem telekomunikasi di Indonesia.
“Saya berharap perjuangan mereka tidak sia-sia, pengorbanan menjadi bagian dari sejarah kita untuk kita memanfaatkan pembangunan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kita kehilangan orang-orang yang memberikan dampak luar biasa bagi kemajuan bersama,” ujarnya.
Menteri Johnny dalam sambutannya juga mengatakan bahwa pada saat kejadian tersebut dirinya tengah berada dalam lawatan ke Eropa.”Saat kabar ini, saya dalam tugas perjalanan keluar negeri dalam rangka mencari blended financing untuk kepentingan pembangunan infrastruktur TIK di hulu dan hilir,” ujarnya.
Menkominfo mengungkapkan kesedihan dan duka mendalam atas insiden yang berlangsung dan memengaruhi ekosistem digital di Indonesia.
“Campur aduk perasaan antara sedih dan marah, sulit memahami akses seperti itu, di saat yang bersamaan kita bergandengan tangan membangun negeri kita agar masyarakat kita terlayani agar Indonesia bangkit dan sejajar dengan negara lain,” ungkapnya.
Menurut Menkominfo, upaya membangun infrastruktur digital untuk menghadirkan konektivitas digital nasional baik di daerah terpencil, tertinggal dan terdepan memiliki tantangan yang tidak mudah akibat faktor bentang alam dan sarana transportasi serta keamanan. “Dari faktor bentang alam yang luar biasa, sarana transportasi dengan tantangan tersendiri hingga situasi keamanan,” tuturnya.
Menteri Johnny mengapresiasi para pekerja yang mengabdikan diri di Papua adalah pribadi yang luar biasa dengan tugas mulia membangun infrastruktur digital untuk mengejar ketertinggalan dan kesetaraan dengan bangsa-bangsa yang lain.
“Penyerangan terhadap 9 pekerja PT. PTT yang saat itu melakukan pemeliharaan infrastruktur TIK di site repeater B23 di Distrik Mulia Kabupaten Puncak di Papua memberikan rasa duka yang mendalam,” tandasnya.
Kepada keluarga besar korban dan penyintas, Menkominfo menyampaikan duka mendalam. “Sebagai Menteri Kominfo saya menyampaikan bela sungkawa dan duka cita mendalam. Saya mengecam keras tindakan kekerasan yang berdampak ada kematian. Hal itu tidak mencerminkan rasa kemanusian, tidak menunjukkan nilai kekerabatan sebagai bangsa,” tegasnya.
Menurut Menteri Johnny duka mendalam yang dirasakan keluarga besar korban juga dirasakan komunitas telekomunikasi Indonesia, sejatinya menjadi duka yang dirasakan warga bangsa Indonesia.
“Mari kita berdoa bersama agar para korban mendapat tempat terbaik. Untuk Adinda Nelson semoga mendapat penguatan dan ketabahan dan segera pulih seperti semula. Ke depan kita berharap insiden serupa tidak terulang di wilayah mana pun di Indonesia,” ungkapnya.
Kementerian Kominfo mendorong upaya penegakan hukum dan pemulihan keamanan oleh pihak yang berwenang agar situasi dapat kembali kondusif. Menurut Menkominfo pembangunan infrastruktur digital sebagai prasyarat transformasi digital dengan semangat inklusif dan pemerataan.
“Tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan tetap mengutamakan asas manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita ingin no one left behind, menjangkau semua, to connect the unconnected, melibatkan semua sehingga sampai di ujung terberat dan tersulit sekalipun,” tandasnya.
Menteri Johnny mengajak semua pihak untuk bahu membahu dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur digital di Indonesia. Selain itu, Menkominfo juga menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah, TNI dan Polri serta mitra swasta yang telag membantu evakuasi korban dan penyintas.
“Saya sampaikan terima kasih untuk semua perangat pemerintah, TNI Polri dan Mitra swasta yang melaksanaan gigih dan tanggung jawab dalam mengevakuasi para korban dan penyintas,” ucapnya.
Dirut BAKTI Kementerian Kominfo Anang Latif menyatakan penghargaan untuk delapan orang korban dan seorang penyintas akibat tindak terorisme bukan hanya seremonial belaka.
“Delapan korban dan satu penyintas Palawan Telekomunikasi punya Keluarga yang terpaksa ditinggalkan. Acara ini memiliki makna memuliakan kehidupan atas perjuangan para korban dan penyintas,” ujarnya.
Dirut Anang Latif mengutuk keras tragedi kemanusaiaan yang telah terjadi pada 2 Maret 2022 lalu. “Tidak kata yang cukup untuk mengutuk aksi terorisme yang telah terjadi,” tegasnya.
Dirut BAKTI Kementerian Kominfo mengucapkan terima kasih atas perjuangan Pahlawan Telekomunikasi, keluarga dan pihak yang membantu evakuasi korban dan penyintas. “Bela sungkawa untuk keluarga yang ditinggalkan,” ucapnya.
Menurut Dirut Anang Latif kejadian ini merupakan duka mendalam bagi Indonesia. Namun demikian, BAKTI Kementerian Kominfo terus memperjuangkan akses hak setiap warga negara untuk mendapatan akses telekomunikasi secara merata.
“Kami akan terus memerjuangkan hak setiap warga negara untuk mendapatkan akses telekomunikasi. Saya berharap rasa kemanusian selalu unggul supaya tragedi kemanusian ini tidak terjadi lagi di Indonesia dan belahan dunia manapun,” tuturnya.
Direktur Utama PT Palapa Timur Telematika Leon M. Kakisma juga menyampaikan duka dan kesedihan yang mendalam. “Kami sangat kehilangan atas kepergian sahabat, rekan, karyawan dan keluarga kami. Ketika kita semua berupaya membangun tol langit untuk mewujudkan akses telekomunikasi bagi rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Serangan senjata yang terjadi pada 2 Maret 2022 sekitar pukul 03.00 WIT berlokasi di Site Repeater B3 (CO 53M 756085 9585257) Distrik Mulia, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. Dalam tragedi kemanusiaan itu, delapan korban antara lain Bona Simanulang, Renal Tagase, Bili Gadi Balen, Jamaluddin, Syahrul Nurdiansyah, Eko Satyansah, Bebi Tabuni, dan Ibo. Ada satu penyintas Nelson Sarira.
Sementara itu, mereka yang terpanggil mengesampingkan keselamatan diri dan berpartisipasi dalam misi evakuasi yang tergabung dalam satgas Damai Cartenz antara lain Kombes Pol. M. Firman, Kaops Damai Cartenz; AKBP I Gede Era Adinata, Kapolres Mimika; Letkol Inf. Denny Saluerung, Dandim 1714 Puncak Jaya; Mayor Penerbang Bayu Setyo Prabowo, Dansatgas Penerbangan Angkatan Darat; Perwakilan Kodam XVII Cendrawasih, Asops Kodam XVII Cendrawasih; Capt. Joseph Robert Sehppard, Pilot PT. Intan Angkasa; dan dua Pilot PT Komala Indonesia yakni Capt. Ahmad Fauzi dan Capt. Wayan Pasek Krisna.(Hs.Foto.Humas Kominfo)