Jakarta,GPriority.com-Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan Indeks Komposit yang dibentuk Kementerian Desa PDTT berdasarkan tiga indeks, yaitu Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan.
IDM sendiri dibentuk di tahun 2015, tepatnya setelah dana desa dikucurkan. Menurut laman Kemendes PDTT, tujuan dibuatnya program IDM agar bisa mengukur hingga sejauh mana desa tersebut mandiri dan maju.
Mengenai penilaiannya, Kemendes PDTT menjelaskan melalui kriteria yang telah disebutkan sebelumnya yakni ketahanan sosial, ekonomi dan lingkungan. Berdasarkan tiga kriteria tersebut, pada tahun 2022 terpilihnya 10 desa yang memilki IDM tertinggi. Berikut daftar desa yang dimaksud:
1.Desa Genteng Kulon, Kabupaten Banyuwangi dengan IDM 0.9981 dan tingkat pertumbuhan ekonomi +0.57%.
2.Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu dengan IDM 0.9981 dan tingkat pertumbuhan ekonomi 0.00%.
3.Desa Panjalu, Kabupaten Ciamis dengan IDM 0.9981 dan tingkat pertumbuhan ekonomi +.133%.
4.Desa Sidomulyo, Kota Batu dengan IDM 0.9981 dan tingkat pertumbuhan ekonomi +0.92%
5.Desa Peliatan, Kabupaten Gianyar dengan IDM 0.9981 dan tingkat pertumbuhan ekonomi +2.08%.
6.Desa Ubung Kaja,Kota Denpasar dengan IDM 0.9962 dan tingkat pertumbuhan ekonomi +6.56%.
7.Desa Merkawang, Kabupaten Tuban dengan IDM 0.9943 dan tingkat pertumbuhan ekonomi +2.23%.
8.Desa Mengwitani, Kabupaten Badung dengan IDM 0.9924 dan tingkat pertumbuhan ekonomi +3.01%.
9.Desa Lengkong, Kabupaten Bandung dengan IDM 0.9906 dan tingkat pertumbuhan ekonomi +17.27%.
10.Desa Genteng Wetan, Kabupaten Banyuwangi dengan IDM 0.9905 dan tingkat pertumbuhan ekonomi +0.38%.(Hs.Foto.Humas Kemendes PDTT)